Neraca keuangan adalah laporan keuangan yang berisikan informasi mengenai aset/aktiva, kewajiban pembayaran kepada pihak terkait, dan modal pada periode waktu tertentu.
Selain itu, neraca adalah salah satu komponen laporan keuangan yang paling cepat dibaca. Besarnya laba/rugi perusahaan biasanya dapat segera diketahui dengan melihat neraca. Karena perannya yang krusial, pembuatan laporan neraca keuangan membutuhkan ketelitian yang tinggi.
Artikel ini membahas lebih lanjut tentang neraca keuangan serta contoh dan cara lengkap pembuatannya. Simak lebih lanjut untuk penjelasan lengkapnya mengenai neraca contoh laporan keuangan perusahaan.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa itu Neraca Keuangan?
Neraca keuangan adalah laporan keuangan perusahaan yang berisikan tentang aset atau aktiva, kewajiban yang harus dibayarkan kepada pihak terkait, dan modal perusahaan. Penyusunan laporan neraca biasanya dilakukan di akhir periode.
Kegagalan menyusun neraca bisa dianggap sebagai kegagalan keseluruhan manajemen perusahaan, karena neraca menyajikan informasi penting bagi pihak berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan pemerintah dalam menentukan kebijakan masa depan.
Laporan neraca keuangan juga berfungsi untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan. Selain itu, laporan ini berguna untuk memperkirakan arus kas di masa depan serta menganalisis likuiditas dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
Neraca perusahaan dianggap sehat jika modalnya lebih besar daripada kewajiban. Sebaliknya, jika kewajiban melebihi modal, kondisi keuangan perusahaan tidak sehat karena sebagian besar asetnya dibiayai oleh utang.
Komponen Laporan Neraca Keuangan
Komponen dari laporan neraca keuangan terdiri dari tiga macam, yaitu aktiva atau aset, kewajiban, dan modal. Ketiga hal tersebut menentukan cara penyajian format yang umumnya menjadi panduan dalam penyusunan laporan.
Biasanya, laporan aset berada di sebelah sisi kiri, sedangkan laporan kewajiban dan modal berada di sisi kanan. Berikut penjelasan yang lebih mendalam tentang tiga komponen neraca keuangan perusahaan:
1. Aktiva
Aset atau aktiva adalah jumlah kekayaan atau sumber daya milik perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional bisnis. Ada dua jenis aktiva, yaitu aset lancar dan aset tetap.
Aset lancar adalah aset milik perusahaan yang dapat cair dengan mudah dan dapat Anda konversikan menjadi kas dalam jangka waktu maksimal satu tahun. Contoh dari aset lancar adalah kas, piutang, persediaan, dan utang bayar di muka.
Sedangkan, aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau dalam waktu yang panjang. Contoh dari aset tetap adalah bangunan kantor, peralatan kantor, hak milik intelektual, dan lain sebagainya.
2. Liabilitas
Liabilitas atau kewajiban adalah utang yang harus perusahaan bayarkan kepada pihak terkait atau kreditur pada suatu periode tertentu, yang meliputi utang, pendapatan terima di muka, serta akrual.
Ada dua jenis liabilitas dalam laporan neraca, yaitu utang lancar dan utang jangka panjang. Utang lancar adalah utang yang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun seperti utang dagang/usaha, gaji, pajak, dan lain sebagainya.
Sedangkan, utang jangka panjang adalah utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun, seperti obligasi dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun dan pinjaman jangka panjang.
3. Ekuitas (modal)
Ekuitas adalah jumlah kekayaan yang pemilik perusahaan miliki dan bisa bertambah atau berkurang seperti saham, laba ditahan, cadangan laba, dan modal lainnya.
Cara perhitungan modal adalah dengan mencari selisih dari harta dan utang. Kerugian akan terjadi jika utang perusahaan lebih besar daripada modal atau keuntungan. Begitu pun sebaliknya. Jika ada perubahan, maka komponen laporan perubahan modal sangat perlu untuk menentukan keseluruhan modal.
Macam-Macam Laporan Neraca Keuangan
Laporan neraca keuangan terbagi menjadi dua bentuk, yaitu scontro dan staffel. Penggunaan kedua jenis laporan tersebut dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
1. Laporan neraca bentuk skontro
Neraca skontro memiliki tampilan horizontal, dengan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam dua kolom. Kolom pertama di sebelah kiri berisi akun aset beserta nominalnya, sementara kolom kedua memuat akun kewajiban dan ekuitas beserta nilainya.
Format skontro ini lebih sesuai untuk bisnis dengan jumlah akun yang terbatas, seperti UKM, karena bentuknya lebih sederhana. Berikut contoh neraca keuangan skontro yang dapat Anda jadikan referensi.
2. Laporan neraca bentuk staffel
Neraca keuangan bentuk staffel memiliki susunan laporan berurutan dari atas ke bawah, dengan posisi aset atau aktiva berada di paling atas, sementara utang dan modal di paling bawah. Penggunaan bentuk laporan neraca keuangan dapat Anda sesuaikan berdasarkan dengan banyaknya akun.
Bentuk neraca ini paling sesuai untuk perusahaan dengan banyak akun. Penggunaan bentuk laporan dapat Anda sesuaikan berdasarkan dengan banyaknya akun.
Berikut adalah contoh neraca keuangan dalam format staffel:
Semakin banyak akun maka bentuk staffel akan lebih efektif. Maka tak heran, ada banyak perusahaan besar dengan banyak akun dan nilai yang besar lebih memilih untuk menggunakan bentuk neraca ini. Di sisi lain, bentuk skontro akan lebih berguna pada akun dan nilai yang berjumlah sedikit.
Baca juga: Simak Manfaat Software Akuntansi Terbaik bagi Bisnis Anda!
Cara Membuat Laporan Neraca Keuangan
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam membuat laporan neraca keuangan. Hal-hal seperti aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham, wajib ada di dalam laporan neraca. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat neraca keuangan:
- Tentukan tanggal dan periode pelaporan: Tanggal pelaporan biasanya di akhir bulan, sementara periode pelaporan bisa triwulan (Maret, Juni, September, Desember) atau tahunan (akhir Desember). Tanggal ini dapat Anda sesuaikan kembali.
- Identifikasi aset: Klasifikasikan aset menjadi item baris individual dan total aset. Aset terbagi menjadi aset lancar (kekayaan untuk kegiatan usaha atau investasi) dan aset tidak lancar (kekayaan untuk operasional harian). Pastikan tidak ada aset yang terlewat.
- Identifikasi kewajiban: Setelah aset diidentifikasi, lakukan identifikasi kewajiban. Kewajiban ini terdiri dari kewajiban lancar (pinjaman jangka pendek, utang usaha, biaya, utang pajak) dan kewajiban tidak lancar (kewajiban dengan penundaan pembayaran).
- Hitung ekuitas pemegang saham: Hitung ekuitas pemegang saham perusahaan. Untuk perusahaan pribadi, ini lebih sederhana, sementara perusahaan go-public perlu mencantumkan saham biasa, saham preferen, treasury, dan pendapatan.
- Kalkulasi total liabilitas dan ekuitas: Langkah terakhir adalah menghitung total liabilitas dan ekuitas pemegang saham, lalu bandingkan dengan total aset untuk memastikan neraca seimbang. Hasil perhitungan ini menunjukkan apakah neraca sudah seimbang atau belum.
Jika laporan neraca belum seimbang, maka Anda perlu mengecek ulang untuk mengetahui di mana letak kesalahannya. Jika kita melihat dari teorinya memang akan terlihat mudah, namun ketika akuntan perusahaan praktikkan, akan muncul tantangannya tersendiri.
Efisiensikan Laporan Akuntansi dengan HashMicro Accounting Software
Dalam era bisnis yang semakin berkembang, penggunaan teknologi sudah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi dalam segala aspek termasuk dalam pembuatan laporan akuntansi.
Salah satu software akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi laporan akuntansi adalah HashMicro Accounting Software. Dengan tawaran demo gratis, konsultasi bisnis gratis, dan bebas biaya tambah user, Anda bisa mendapatkan berbagai keuntungan sistem akuntansi melalui fitur-fitur, seperti:
- Multi level analytical: Mengetahui trend atau insight dari seluruh transaksi keuangan yang ada secara real-time dan dapat di filter berdasarkan berbagai kategori (project, branch, dan lainnya)
- Profit & loss vs budget & forecast: Laporan otomatis yang membandingkan antara nilai keuntungan dan kerugian dengan anggaran awal dan perkiraan sebelumnya.
- Cash flow reports: Memantau arus kas masuk dan keluar perusahaan guna memastikan likuiditas yang cukup, membuat perencanaan keuangan yang tepat, dan mengidentifikasi serta mengatasi potensi masalah keuangan.
- Financial ratio: Menyediakan perhitungan otomatis untuk berbagai rasio keuangan penting seperti rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio utang, dan lain-lain.
Kesimpulan
Neraca keuangan adalah laporan keuangan yang memuat informasi mengenai aset/harta kekayaan, kewajiban pembayaran kepada pihak terkait, dan ekuitas untuk suatu periode tertentu.
Dengan neraca keuangan, Anda dapat mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan. Mengingat pentingnya fungsi laporan neraca, maka akan riskan jika terjadi kesalahan dalam pencatatan data karena akan mempengaruhi ketidakseimbangan data.
Untuk itu, Sistem Akuntansi dari HashMicro hadir dengan menawarkan otomatisasi seluruh proses pembukuan, termasuk pembuatan neraca keuangan. Sistem juga dapat memberikan analisis mendalam dengan akurasi tinggi agar bisa mengetahui kondisi keuangan di setiap cabang.
Apabila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai Sistem Akuntansi atau Sistem ERP lainnya, segera jadwalkan demo gratis dengan kami!
Pertanyaan Seputar Neraca Keuangan
-
Apa itu software accounting?
Peran aplikasi keuangan menjadi sangat krusial karena terbukti dapat meningkatkan efisiensi, meminimalkan human error, meningkatkan akurasi, dan bahkan mengurangi biaya. Untuk dapat mengetahui perkiraan harga penggunaan aplikasi keuangan, unduh perhitungan skema harga software ERP berikut.
-
Berapa harga software HashMicro?
Dapatkan daftar harga sistem HashMicro dengan klik link berikut atau terhubung dengan tim customer service yang tersedia kapan saja Anda butuhkan.
-
Apa itu debit dan kredit?
Debit dan kredit memegang peran penting dalam pembukuan entri ganda. Debit mengacu pada entri di sisi kiri buku besar akun, dan kredit mengacu pada entri di sisi kanan buku besar akun.
The post Laporan Neraca Keuangan: Contoh dan Cara Lengkap Membuatnya appeared first on HashMicro Indonesia.